.

HOME :: TENTANG :: KEGIATAN :: GALERI :: ARTIKEL :: HUBUNGI :: LOGIN (gussemar99@gmail.com)::

Thursday, May 8, 2014

Tuhan sejati esensinya tan keno kinoyo

Tuhan memang suatu realitas esensi yang tidak pernah habis menghiasi dinamika hidup manusia. Fitrah manusia sebagai seorang hamba akan selalu terdorong dan berkecenderungan untuk mencari Tuhannya yang sejati. Namun cakrawala pikir dan pandangan manusia memiliki keterbatasan, sehingga tidak jarang dalam proses pencarian itu manusia menjumpai tuhan-tuhan yang bukan Tuhan sejatinya. Tak jarang bahkan sang manusia sengaja memuja sesuatu yang jelas-jelas bukan Tuhan menjadi tuhan dalam hidupnya. Tuhan sengaja dipenjarakan dalam sebuah jeruji yang diciptakan sendiri oleh manusia agar segala hal lain yang dituhankannya seolah menjadi syah dan tidak mendapatkan stempel sebagai perbuatan melanggar dan berdosa. Tuhan sengaja dipenjarakan di balik jeruji !.

Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan adalah Tuhan yang tidak terjangkau oleh indera dan akal manusia. Tuhan tidak bisa dilihat, diraba, dicium, dikecap, bahkan sekedar dipikirkan dalam konteks batasan kemampuan pikiran manusia. Orang Jawa mengatakan bahwa Tuhan sejati esensinya tan keno kinoyo ! Bukan sekedar sebuah kebetulan, karena di luar nalar pikir manusia. Dan memang sebenarnya Tuhan itu dalam melakukan setiap sesuatu sangat detail dan sempurna.

Justru yang terjadi para ulama, para tokoh, dan juga penguasa menjadi penghalang ummat untuk sampai kepada Alloh. Mereka sengaja memenjarakan Tuhan, sehingga nantinya yang beredar di tengah ummat adalah tuhan-tuhan yang lain. Kita bisa lihat tentang penentuan hukum halal haram, sesungguhnya kan yang berhak menetapkan hukum itu Alloh. Ulama yang dianggap memiliki posisi tinggi adalah mereka yang paham kitab kuning, apakah demikian ? Jika mereka menetapkan hukum atas nama Alloh, bukankah mereka sesungguhnya menuhankan diri mereka sendiri dan justru menghalangi ummat untuk menyatu dengan Alloh ?